MEMBACA BAHASA TUBUH SESEORANG
Bahasa tubuh orang berbohong
1.
Menutup mulut dan berbatuk. Orang secara refleks
menutup mulutnya saat berbohong. Berusaha menghentikan mulutnya untuk
mengeluarkan kebohongan. Lain lagi jika lawan bicara kita menutup mulut, itu
artinya dia pikir kita berbohong.
2.
Menyentuh
hidung. Menyentuh hidung sebagai bentuk ‘pelesetan’ dari menutup mulut yang
menjauh menjadi ke bawah hidung secara halus.
3.
Memalingkan
pandangan. Orang yang berbohong selalu ingin memalingkan pandangan ke arah
lain.
4.
Peningkatan kedipan mata. Peningkatan kedipan mata
sebagai bentuk rasa gugup dari seseorang yang berbohong.
5.
Menggaruk leher. Gerakan ini merupakan respon
saraf-saraf di sekitar leher pada saat berbohong akan terasa gatal.
Bahasa tubuh orang tertarik:
1.
Meletakan tangan di dada. Gerakan ini menunjukkan
sebuah penerimaan. Biasanya diiringi oleh bahasa lisan, seperti janji dan
kekaguman.
2.
Mendekat. Jika seseorang tertarik, tanpa sadari dia
akan mendekatkan dirinya pada orang yang menarik perhatiannya.
3.
Menunjuk dengan kaki. Gerak isyarat ini biasanya
terjadi dalam posisi berdiri. Arah kaki dapat menunjukkan ketertarikan
seseorang, entah secara seksual, entah dengan ide-ide yang sedang dibicarakan
orang tersebut.
4.
Kombinasi tatapan dan perubahan pupil mata. Jika
seseorang tertarik, tatapannya akan tertahan untuk waktu yang lebih lama dari
biasanya.
5.
Merapikan rambut. Baik pria maupun wanita, jika bertemu
dengan lawan jenis dan merasa tertarik, mereka pasti akan merapikan atau
menyentuh bagian rambutnya, bahkan seorang botak.
6.
Mengentakkan Kepala. Gerakan ini biasa dilakukan wanita
dan dibarengi dengan menyibakkan rambut ke belakang sehingga leher terlihat
jelas.
7.
Merapikan baju. Bisa berupa merapikan lipatan kerah,
lipatan tangan, menarik rok, menggosok sedikit bagian pundak, atau bagian
busana lainnya.
Bahasa tubuh orang yang menolak atau marah:
1.
Menyilang tangan di dada. Gerakan ini menunjukkan
seseorang berada dalam kondisi tertutup (tidak nyaman) terhadap lingkungan
sekitarnya. Saat sedang duduk, isyarat ini seringkali diperkuat dengan menyilangkan
kaki atau tungkai.
2.
Kombinasi gerakan tangan dan tatapan. Bahasa tubuh
seperti ini biasanya terjadi saat seseorang tidak mempunyai keberanian untuk
mengemukakan pendapat dan ketidaksukaannya terhadap seseorang.
Bahasa tubuh orang yang merasa berkuasa:
1.
Meletakan kaki di atas meja. Meskipun terbilang kurang
sopan, mengangkat kaki menunjukkan penguasaan seseorang atas lingkungannya.
2.
Tangan dilipat ke belakang. Biasanya, gerakan isyarat
ini dilakukan saat sedang berdiri atau berjalan.
3.
Menghembuskan
rokok ke atas. Seorang perokok sering kali menunjukkan kekuasaannya dengan cara
mengembuskan asap rokoknya ke atas sambil memonyongkan sedikit mulutnya.
Bahasa tubuh orang sedih, kecewa atau stres:
1.
Menunduk dan tangannya mengusap kepala bagian belakang.
2.
Mengusap jidat. Gerakan ini biasanya didukung dengan
raut wajah.
Bahasa tubuh lain dengan gerakan tangan:
1.
Memainkan kacamata. Gerakan ini menunjukkan seseorang
ingin mengulur-ulur waktu sampai ia merasa nyaman mengambil keputusan.
2.
Mengusap dagu. Saat seseorang menempelkan tangan di
dagu dan mulai mengusapnya secara perlahan, proses pengambilan keputusan sedang
berlangsung. Mirip dengan bahasa tubuh memainkan kacamata, hanya saja dilakukan
oleh orang yang tidak berkaca mata.
3.
Tangan di
pinggang. Gerakan ini menunjukkan keagresifan dan kesiagaan seseorang terhadap
lingkungannya.
4.
Memasukkan ibu
jari ke saku depan. Gerak isyarat ini menunjukkan agrsivitas secara seksual
jika terjadi pada dua orang atau lebih dari jenis kelamin yang berbeda. Jika
sesama pria melakukan bahasa tubuh ini, ada dua kemungkinan, mereka mengalami
kelainan atau akan terjadi perkelahian di antara mereka tak lama lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar